Akses PPDB Down, Pemprov Jateng Perbesar Kuota Hingga 1 Juta Pengakses

Semarang, jurnaljateng.id, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri, mengungkapkan, bahwa tersendatnya akses PPDB sekitar pukul 10.30 WIB karena para pendaftar pada jam tersebut melebihi kuota akses data kependudukan yang di sediakan, instansi yang menagani kependudukan hanya menyediakan 300 ribu per hari. Sehingga pihaknya meminta akses kependudukan dinaikan hingga 1 juta pengakses per hari.

Pengaakses melebihi kuota yang disediakan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 Jawa Tengah, sempat menghambat sistem daring yang digunakan saat masa pandemi Corona ini. Dengan sigap dan tak berlama-lama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah segera mengatasi dengan menambah jumlah kuota sistem online.

“Tadi terakses lebih dari 300 ribu. Sehingga kelebihan itu seolah seperti hang (eror),” jelas Jumeri di kantornya, dikutip dari laman jatengprov, Rabu (17/06/2020).

Dengan peningkatan kuota sistem online, saat ini masyarakat bisa mengakses dengan lancar. Hingga pukul 14.30 WIB itu ada 501.665 pengakses, dengan jumlah sekitar 425 ribu orang. Artinya ada orang yang mengulangi akses jelasnya.

Baca Juga  Hadiri Pameran UMKM Di Ngadirejo, Ganjar Motivasi Usahawan Lokal Manfaatkan Medsos

“Oleh Disdukcapil, pengulangan itu dihitung sebagai jumlah. Sehingga mengurangi kuota. Jadi ketika sudah ada 300 ribu pengakses. Tidak bisa diakses lagi karena tidak bisa melayani orang baru,” ujarnya.

Dengan sistem yang telah lancar, Jumeri mempersilakan masyarakat yang semtoat gagal terkoneksi, agar kembali mendaftar via online yang dibatasi hingga 25 Juni 2020. Dia memperkirakan, jika di hari pertama pembukaan PPBD saja sudah lancar, pada hari berikutnya kemungkinan besar juga tetap lancar.

Dia menambahkan untuk kuota SMA dan SMK yang diterima ada 216 ribu siswa. Dengan jumlah sekolah dari 361 unit SMA negeri dan 234 SMK negeri. Sementara, jumlah lulusan SMP tahun ini ada 508 ribu.

loading...

“Artinya, yang diterima 40 persen. Pasti (nanti) banyak masyarakat yang kecewa (karena anaknya tidak diterima),” ujarnya.

Baca Juga  Guna Kepemimpinan, Kapolri Buka Sespimti dan Sespimen

Gubernu Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat, kecepatan pendaftaran tak menentukan siswa di prioritaskan di terima, disamping itu dia membenarkan adanya penambahan kuota pengakses dari Dukcapil yang semula 300 ribu menjadi 1 juta.

“Hanya berapa menit kita tambah 1 juta (pengakses). Itu saja. Karena ini hari pertama, ternyata ini imejnya harus cepat-cepatan seperti tahun lalu. Maka saya sampaikan ini enggak cepet-cepetan. Santai saja waktunya masih ada. Kita sudah perbaiki sistem,” ujarnya saat mendatangi Posko PPDB di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

Dari pantauan, di posko itu banyak warga berdatangan untuk konsultasi soal PPDB di hari pertama. Hasilnya, petugas terlihat aktif menerangkan dan memberi solusi ke mereka. Salah satu orang orangtua pendaftar Ahmad Wahyudi warga Rejosari Kota Semarang yang ditemui di posko, merasa cukup puas dengan pelayanan di Posko PPDB. Sebab, dia mendapat solusi dari permasalahan yang dihadapi.

Baca Juga  Webinar Seri 2: Expand the Impact of Your Research Article

“Anak saya diminta ubah akunnya. Sebelumnya dia (anaknya) belum klik mendaftar. Bisa buat lagi akun yang sah,” katanya. (DIPJT/JJID)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.