Dialog Kerukunan Tokoh Pemuda Lintas Agama, Ini Kata KH Idris Noor
KENDAL, JURNALJATENG.ID– Giat Dialog Pemeliharaan Kerukunan Tokoh Pemuda Lintas Agama dengan tema “Penguatan nilai nilai moderasi beragama untuk pemuda” Sukses Digelar.
Sebuah acara bertajuk Penguatan Nilai-nilai Moderasi Beragama bagi Pemuda Yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Kendal sukses digelar pada hari Jumat (4/9/2024) di Aula Kecamatan Weleri.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama di kalangan generasi muda khususnya dalam menciptakan harmonisasi di tengah keragaman masyarakat.
Acara ini dibuka oleh Tedi Sukono, S. Sos Selaku Wakil Ketua FKUB Kabupaten Kendal. Dalam sambutannya, Tedi menekankan pentingnya makna moderasi beragama secara mendalam dan bagaimana penerapannya dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan keberagaman di masyarakat.
Lanjutnya pentingnya peran pemuda dalam menciptakan lingkungan yang toleran dan harmonis di tengah perbedaan agama, suku dan budaya.
Selanjutnya, KH. Idris Noor selaku narasumber memberikan materi terkait Kebijakan Kementerian Agama Tentang Kampung Moderasi Beragama. dan memaparkan kepada para peserta perihal empat indikator penting moderasi beragama.
“Empat Indikator moderasi beragama yang dapat terlihat dalam kehidupan masyarakat yaitu: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, penerimaan terhadap budaya/tradisi” Ujar Ketua FKUB Kendal dan juga pengasuh pondok pesantren Nurul Quran.
Adapun materi terkait moderasi beragama dan ruang lingkupnya disampaikan oleh Dr. Ali Martin, S. Ip selaku dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang.
yang meberikan motivasi bagi peserta pemuda dan pemudi selaku ujung tombak masyarakat agar terus semangat dalam menuntut ilmu terutama ilmu agama sehingga dengan ilmu tersebut akan menjadikan seseorang berperilaku moderat dan sesuai tuntunan ajaran agama.
Terkait harmonisasi keberagaman. ia menyebutkan bahwa harmonisasi sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia mengingat Indonesia terdiri dari ribuan suku, budaya, bahasa, dan enam agama yang diakui di dalamnya, jadi sangat dibutuhkan sikap harmonis dalam keberagaman kehidupan masyarakat Indonesia agar terhindar dari konflik yang merugikan semua lini masyarakat.
Giat yang dilaksanakan di aula kecamatan Weleri ini dihadiri oleh 70 orang peserta pemuda dan pemudi dari perwakilan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan pengurus FKUB serta GM FKUB Kabupaten Kendal.
Acara berjalan sukses dengan interaktif efektif berhasil memupuk semangat para pemuda untuk terus mengedepankan sikap moderat dalam beragama serta mempererat tali silaturahmi di antara berbagai kalangan masyarakat dan diharapkan dapat menciptakan atmosfir yang damai dan moderat di tengah masyarakat, khususnya para pemuda yang menjadi tombak estafet masyarakat yang akan menjadikan kehidupan menjadi damai, dan harmonis di tengah keberagaman suku, budaya, bahasa dan agama.
(JJID/SFK)