Bahas Penanggulangan Kemiskinan, Wakil Gubernur Jateng Kunjungi Sragen
SRAGEN, JURNALJATENG.id – Rapat Koordinasi (Rakor) Membangun Sinergitas Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Sragen, yang dipimpin Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen bertempat di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen.
Rakor diikuti Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno,S.E, OPD Pemprov Jateng yang terkait, OPD Pemkab Sragen, Seluruh Camat, Kepala Desa/Lurah, dan Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Sragen .
Saat rapat tersebut Wakil Gubernur menyampaikan jika Kabupaten Sragen mengalami penurunan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah. Penanggulangan kemiskinan Kabupaten Sragen paling bagus.
”Artinya data disiapkan baik, metodenya juga sudah disiapkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat, inflasi juga lebih baik,” jelas Wakil Gubernur.
Dilansir dari jatengprov, Wakil Gubernur meminta masing-masing Kades memasang daftar keluarga miskin penerima bantuan masyarakat di Balai Desanya. Bahkan hingga ke tingkat RT agar masyarakat bisa ikut melakukan pengawasan, terbuka dan tidak ditutup tutupi guna meminimalisir penyelewengan.
Target penurunan angka kemiskinan dalam RPJMD yang disampaikan Wakil Bupati dalam sambutanya adalah 0,6 % setiap tahunnya. Dalam 3 tahun terakhir angka penurunan di Kabupaten Sragen sebesar 1,74%.
“Kami masih terus belajar untuk penanganan kemiskinan agar target pun semakin terpenuhi,” jelas Dedy Endriyatno.
Lebih lanjut Wakil Bupati juga menambahkan upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sragen dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sragen diantaranya melalui program Unggulan yakni SARASWATI (Sarase Warga Sukowati), RUSELAWATI/RTLH (Rumah Sehat Layak Aman Warga Sukowati), SANGDUTA (Santunan Uang Duka Cita), Beasiswa Mahasiswa Miskin Sintawati, dan Mitra (Mitra Kesejahteraan Rakyat).
Usai memimpin rakor, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan sekaligus menyerahkan bantuan sosial kepada 2 KK penerima Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dukuh Ngepung dan Dukuh Pondok Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang dengan nilai per rumah Rp 10 juta.
Wagub berharap agar bantuan ini tidak hanya dibebankan kepada penerima saja perlu adanya gotong royong masyarakat dari tetangga penerima bantuan RTLH.
”Ayo tetanggane dibantu dengan gotong royong, dengan mau jadi tukang sukarela saat membangun rumahnya. Biar rasa empati antar sesama selalu tumbuh” jelas Wagub.Kegiatan diakhiri dengan peninjauan Panti Pelayanan Sosial Anak “Pamardi Siwi“ dan Pantai Tuna Grahita “Raharjo“ Sragen.
(JTPV/JJID)