Ketua Umum PBNU :Semua Banom Harus Bersinergi dan mutamasik

Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, K.H Yahya Cholil Staquf

JURNALJATENG.ID,SEMARANG- Dalam acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmat 2024-2029, Di Gedung Auditorium Unisula semarang,Sabtu (3/8/2024).

Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, K.H Yahya Cholil Staquf memberikan amanatnya. “Sejak awal, kami di PBNU telah mencanangkan agenda strategis yang mencakup dua agenda besar yakni repositioning dan rekonsilidasi.

Repositiong artinya menata lagi kedudukan NU. NU harus berada di atas negara agar mampu berkontribusi dalam menata masyarakat. Ini matra yang pertama,” kata Gus Yahya.

Matra yang kedua berkaitan dengan melakukan konsolidasi lagi organisasi Nahdlatul Ulama. Gus Yahya mengatakan bahwa kita juga melakukan rekonsolidasi dengan melakukan tata kelola organisasi termasuk regulasi yang ada hingga metode atau model administrasi bahkan cara kerja.

Baca Juga  Relawan Khusus Andika-Hendi "Umbul Donga" Jaga Suara Kendal

“Pada awal Agustus ini, kami sudah meluncurkan platform digital untuk menata urusan berkaitan dengan NU. Platform ini kita sebut dengan Digdaya NU, digitalisasi data dan layanan NU,” ujar Gus Yahya.

Selain itu, sebagai bagian dari penataan organisasi adalah konsolidasi kaderisasi. Ini berkaitan dengan agenda kaderisasi hingga rencana strategis nasional Nahdlatul Ulama.

“Berkaitan dengan organisasi, akan ada fungsi baru untuk Lakpesdam. Ini agar Lakpesdam seperti Bappenasnya NU. Kita sebut dengan Bapenu yakni Badan Perencanaan Nahdlatul Ulama,” imbuh Gus Yahya.

loading...

Karena itu, perintah pertama saya kepada PWNU Jawa Tengah adalah menerjemahkan renstra nasional menjadi resntra provinsi dan dibreakdown menjadi renstra cabang atau kabupaten. “Ini harus koheren semua,” tegas Gus Yahya.

Baca Juga  Logistik Pilkada Desa Seomerto Disalurkan Dengan Jalan Kaki

Matra ketiga adalah berkaitan dengan sumber daya manusia dan sumber daya pembiayaan. “Kita butuh konsolidasi sumber daya ini untuk penguatan organisasi. Misalnya soal tambang adalah hasil rapat PBNU. Ini adalah rapat organisasi, bukan keinginan Yahya,” imbuh gus Yahya.

Gus Yahya juga menegaskan bahwa PBNU ke depan akan mengembangkan akademi kepemimpinan Nahdlatul Ulama.

“Program ini berkaitan dengan penguatan sumber daya manusia,” ujar Gus Yahya.Di masa mendatang, NU harus mampu berdiri di atas kepentingannya dan menjadi ekosistem yang koheren dan saling tersambung antara satu dengan yang lain.

“Semua Banom harus bersinergi dan mutamasik dengan PBNU,” ujar Gus Yahya. PBNU berharap agar organisasi ini bisa berjalan bersama-sama.

Baca Juga  Ketua PBNU Melantik Pengurus PWNU Jateng Periode 2024-2029

(JJID/RED)