Silaturahmi Alumni Ponpes Mranggen Bersama Gus Umar Wahid Hasyim, Bahas Inspirasi Keluarga Pendiri NU dan Dukungan Pilgub Jateng
DEMAK – Jurnal Jateng.id – Para alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengadakan silaturahmi bersama KH dr Umar Wahid Hasyim di Ponpes KH. Murodi, Jl. Suburan Mranggen, Kabupaten Demak, Sabtu (9/11).
Kyai muda Sonhaji, yang bertindak sebagai Ketua Panitia Silaturahmi ini, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan mendengarkan kisah inspiratif dari keluarga KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang disampaikan KH dr Umar Wahid Hasyim yang akrab di sapa Gus Umar.
“Kami ingin mendapatkan inspirasi dari sosok KH. Hasyim Asy’ari sebagai teladan melalui kisah-kisah yang disampaikan Gus Umar,” ungkapnya.
Sebelum acara dimulai, para peserta mengunjungi makam keluarga di kompleks Ponpes Futuhiyyah, yang dipimpin oleh KH Abdul Choliq Murod, Lc, M.Hum, dan KH Drs Ahmad Ghazali Ihsan, M.SI.
Sonhaji juga menambahkan bahwa ziarah ini dilakukan untuk menghormati keluarga besar pesantren yang telah wafat.
Silaturahmi ini dihadiri lebih dari seratus alumni Ponpes dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Selain untuk mempererat tali persaudaraan, acara ini juga menjadi momen deklarasi dukungan bagi pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 01.
Saat berziarah, Gus Umar menerima penjelasan dari Gus Ulinnuha Maghfur Murod mengenai silsilah keluarga Ponpes Futuhiyyah, termasuk beberapa Masyayikh yang dimakamkan di sana, kecuali KH Muslih Abdurrahman, salah satu pendiri Jam’iyyah Ahli Thariqah Al Mu’tabaroh an-Nahdliyyah yang dimakamkan di Ma’la, Makkah, Arab Saudi.
Dalam sambutannya, KH Ahmad Ghazali Ihsan, pengasuh Ponpes KH Murodi, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Gus Umar dan berharap nasihat-nasihatnya dapat membangkitkan semangat alumni untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Gus Umar berbagi kisah tentang pola asuh orang tuanya yang membebaskan anak-anaknya memilih jalan hidup masing-masing, termasuk dirinya yang memilih berkarier sebagai dokter.
“Ayah berpesan, ‘Tidak semua anak harus jadi kyai,’ sehingga saya menempuh jalan berbeda di bidang kesehatan,” ujarnya.
Gus Umar juga mengungkapkan alasan bersedia memimpin tim sukses pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dalam Pilgub Jateng, dengan alasan komitmen kedua calon terhadap NU dan program peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat desa.
“Andika berani mengambil keputusan yang berpihak pada masyarakat, dan Hendi pernah turun tangan langsung mengurus masalah kantor NU di Semarang,” jelasnya.
Menurut Gus Umar, kemenangan pasangan Andika-Hendi akan memperkuat layanan kesehatan NU di pedesaan dan memacu pertumbuhan klinik-klinik kesehatan NU di masa depan.
Sebagai profesional kesehatan, Gus Umar merasa pasangan ini sejalan dengan visinya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat bawah.
“Semoga do’a kita dikabulkan, dan warga NU semakin mendapat manfaat dari layanan kesehatan yang memadai,” tutupnya.