DPRD Jateng Apresiasi Sukoharjo dalam Penanggulangan Kemiskinan dengan CSR

SUKOHARJO, JURNALJATENG.id – DPRD Jawa Tengah mengapresiasi Kota Sukoharjo atas keberhasilannya dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan dengan menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di daerah tersebut.

Apresiasi tersebut disampaikan saat Komisi A DPRD Jateng melakukan kunjungan ke Sukoharjo, yang dinilai mampu bergerak cepat dalam menangani kemiskinan.

Ketua Komisi A DPRD Jateng, Imam Teguh, menyebutkan bahwa Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo secara keseluruhan telah masuk dalam zona biru atau kategori aman.

“Kami ingin belajar bagaimana pengelolaan bantuan di Surakarta dan Sukoharjo bisa berjalan efektif,” ujar Imam Teguh.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo, menjelaskan bahwa perekonomian di Sukoharjo terus mengalami pertumbuhan positif.

Baca Juga  Ratusan Warga Bener Gelar Istighosah Dukung Proyek Bendungan Bener

Ia menambahkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah tersebut relatif lebih mudah dikendalikan karena luas wilayahnya yang tidak terlalu besar, sehingga distribusi bantuan dapat dilakukan secara lebih merata.

“Selain itu, banyak perusahaan yang turut serta dalam program CSR. Hingga 2023, terdapat 45 perusahaan yang berkontribusi, meningkat dari 23 perusahaan pada 2022,” ungkap Widodo saat menerima kunjungan DPRD Jateng, Selasa 4 Maret 2025 lalu

loading...

Widodo memperkirakan jumlah perusahaan yang berpartisipasi dalam program CSR akan meningkat pada 2024.

Namun, data lengkap masih dalam proses pengumpulan karena beberapa perusahaan belum melaporkan kontribusinya melalui aplikasi yang disediakan.

Ketua Komisi A DPRD Jateng, Imam Teguh, menilai bahwa keterlibatan CSR sangat berperan dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah, terutama melalui bantuan pangan, perbaikan sarana, serta pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga  Hari ke Empat, Ketua Kontingen Kendal Sulistyo Ari Yakin Target 10 Besar Tercapai

“Langkah selanjutnya dari kunjungan ini adalah mendiskusikan wilayah mana saja yang paling membutuhkan bantuan serta menentukan program yang paling tepat untuk diterapkan,” ujar Imam.

Ia juga menegaskan bahwa kunjungan ke daerah yang telah masuk zona biru bertujuan untuk memahami strategi yang telah berhasil diterapkan dalam pengentasan kemiskinan.

“Kami berharap hasil kunjungan ini dapat menjadi referensi bagi wilayah lain yang masih berada dalam kategori miskin ekstrem, agar dapat keluar dari zona kemiskinan,” tutup Imam Teguh.

Baca Juga  Giatkan Operasi Pembatasan Bersyarat Terkait Covid-19, Banyak Warga Yang Terjaring