DPRD Kota Semarang Desak Pemkot Tertibkan Pedagang Liar dan Benahi Pasar Tradisional
SEMARANG, JURNAL JATENG.id – DPRD Kota Semarang menyatakan keprihatinannya atas kondisi pasar tradisional yang dinilai tidak kondusif. Persoalan utama yang disorot adalah menjamurnya pedagang liar dan penataan lapak yang semrawut.
Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo, mendorong Pemerintah Kota untuk segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap pengelolaan pasar, termasuk penertiban pedagang liar dan penataan ulang lapak, demi menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertib dan nyaman.
“Kami di Komisi B mendorong Pemkot segera melakukan perbaikan pengelolaan pasar tradisional,” ujar Jokowi—sapaan akrab Joko Widodo—saat menerima audiensi dari Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Kota Semarang di Gedung DPRD, Selasa (22/4).
Dalam pertemuan tersebut, para pedagang mengeluhkan minimnya pengawasan, maraknya pedagang liar, serta lemahnya pengelolaan lapak yang menimbulkan ketidakadilan dan berdampak pada turunnya omzet mereka.
Aktivitas pedagang liar juga disebut menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar area pasar, menambah ketidaknyamanan bagi pengunjung.
Selain itu, para pedagang menyoroti buruknya fasilitas pasar, seperti keamanan yang minim, pencahayaan yang kurang, dan sanitasi yang tidak layak.
Menanggapi keluhan tersebut, Jokowi menegaskan komitmen DPRD untuk memperjuangkan aspirasi pedagang. Ia menyebut penertiban dan penataan pasar harus menjadi prioritas untuk mengembalikan ketertiban dan meningkatkan daya tarik pasar bagi masyarakat.
“Pengelolaan pasar yang baik akan meningkatkan kenyamanan pembeli dan mendukung kesejahteraan pedagang,” tegas Wakil Ketua Fraksi PKS ini.
Audiensi ini menjadi momentum penting bagi DPRD untuk menyerap langsung aspirasi pedagang dan mendorong pemerintah mengambil langkah cepat demi kemajuan sektor perdagangan tradisional di Kota Semarang.