Sinergitas Angkutan KSPN, Pemda dan Asita Untuk Menarik Wisatawan dan Membenahi Angkutan Umum Di Daerah
Pengembangan
KSPN
Program Angkutan KSPN dapat diperluas jangkauannya dengan mengembangkan sekaligus membenahi angkutan umum di daerah wisata, seperti di Pulau Belitung, Balige, Pulau Samosir, Kawasan Borobudur, Parapat, Labuan Bajo, Raja Ampat, Pulau Morotai, Mandalika. Nantinya, angkutan umum yang dibenahi itu tidak hanya melayani pelancong, namun dapat dinikmati warga juga. Keuntungan lainnya, frekuensi ke bandara (misalnya, Labuan Bajo) akan semakin sering. Bandara Komodo terletak tidak jauh dari kota, sehingga trayek angkutan umum yang dirancang juga melayani trayek ke bandara Komodo
Dalam penyelenggaraan angkutan KSPN, terdapat sejumlah kendala (Perum. Damri, 2024), pertama sistem pengadaan layanan Angkutan KSPN masih berupa tender atau lelang tidak penunjukan langsung, sehingga dimungkinkan terjadinya pengoperasian tidak dimulai dari awal tahun.
Kedua, lelang dilakukan setiap tahun dan tidak multiyears.
Ketiga, perlunya dukungan multisektoral, seperti Kemenparekraf dan SKPD di daerah terhadap program KSPN untuk mendukung dan mensosialisasikan terselenggaranya angkutan KSPN pada setiap wilayah guna meningkatkan minat wisatawan.
Keempat, masih sering terjadinya kelangkaan BBM pada daerah tertentu, sehingga operasional tidak berjalan maksimal.
Kelima, dari faktor geografis terdapat daerah-daerah yang memiliki aksesibilitas jalan yang ekstrem dan rawan bencana alam, seperti tanah longsor.
Keenam, belum terdapatnya halte khusus KSPN sebagai tempat menaikkan dan menurunkan wisatawan dan belum adanya informasi rute KSPN pada setiap daerah.
Ketujuh, jadwal keberangkatan atau _timetable_ masih berubah-ubah (menyesuaikan kedatangan pesawat), sehingga membingungkan wisatawan.
Dan kedelapan, belum familiarnya wisatawan dengan adanya tiket online yang bisa dibeli melalui Apps seperti traveloka atau DamriApps.
Kepastian jadwal dan frekuensi perjalanan juga menjadi pertimbangan pilihan bagi pelancong. Di beberapa trayek juga sudah muncul angkutan wisata sejenis yang tarifnya jauh lebih tinggi dan laris. Hal ini dikarenakan keluwesan mengatur jadwal dan frekuensi perjalanan dibuat setiap jam dengan menambah jumlah armada.