DPRD Dukung Pemkot Uji Coba Bus Listrik Trans

SEMARANG, JURNALJATENG.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang resmi memulai uji coba operasional Bus Listrik Trans Semarang pada Rabu (5/11).
Uji coba ini melayani rute Terminal Mangkang–Simpang Lima pulang-pergi (PP).
Selama masa uji coba, masyarakat dapat menikmati layanan bus listrik secara gratis.
Sekretaris Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan, menjelaskan bahwa uji coba tersebut merupakan langkah awal menuju pengoperasian armada transportasi publik ramah lingkungan di ibu kota Jawa Tengah.
“Trans Semarang sedang mengembangkan kendaraan ramah lingkungan dengan bus listrik. Saat ini baru dua unit yang diuji, satu bus besar dan satu bus sedang,” kata Danang.

Menanggapi program tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang dari Fraksi PSI, Irwan Leokita Wiharto Karunia, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Dishub.
“Saya menyambut baik uji coba bus listrik di Kota Semarang karena ini bagian dari transformasi transportasi publik yang lebih hijau,” ujarnya, Jumat (7/11).
Irwan menilai, keberadaan bus listrik menjadi langkah penting menuju sistem transportasi berkelanjutan.
Namun, ia mengingatkan agar pemerintah juga menyiapkan infrastruktur pendukung secara menyeluruh.
“Yang terpenting bukan hanya mengganti jenis kendaraan, tetapi juga memastikan kesiapan stasiun pengisian daya, efisiensi biaya, dan keandalan layanan. Ini soal keberlanjutan, bukan sekadar uji coba,” tegasnya.
Ia menambahkan, peningkatan minat masyarakat terhadap transportasi publik harus menjadi prioritas.
Dengan layanan yang efisien, bersih, dan tepat waktu, warga diharapkan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum sehingga kemacetan dan polusi udara di pusat kota dapat berkurang.
Sementara itu, bus besar akan melayani Koridor 1 dengan rute Terminal Mangkang– Pemuda– Simpang Lima–Terminal Penggaron.
Adapun bus sedang diuji di koridor lain yang medannya dianggap cocok untuk kendaraan listrik.
“Rencana operasional penuh baru dilakukan tahun depan. Tahun ini masih tahap uji coba selama dua minggu hingga satu bulan. Masyarakat bisa ikut mencoba agar kami dapat menilai performa bus di lapangan,” jelas Danang.
Ia menambahkan, pengadaan bus listrik nantinya dilakukan melalui sistem lelang beli layanan, bukan pembelian unit bus secara langsung.
“Vendor atau konsorsium yang memenuhi syarat akan mengelola koridor yang disiapkan,” ujarnya.
Uji coba ini juga bertujuan menilai daya tahan baterai bus terhadap kondisi medan Kota Semarang yang berbukit.
“Di tanjakan, penggunaan baterai tentu lebih besar. Kita lihat apakah bus mampu melayani seharian penuh,” katanya.
Bus listrik buatan Surabaya ini diklaim memiliki jarak tempuh lebih dari 250 kilometer dalam sekali pengisian baterai.
Kapasitas bus besar mencapai 72 penumpang, sedangkan bus sedang dapat menampung sekitar 40 penumpang.
Danang menambahkan, desain interior bus juga akan dibuat lebih nyaman dan ramah disabilitas.
“Kami ingin penumpang lebih nyaman dengan kursi menghadap ke depan serta akses mudah bagi penyandang disabilitas tanpa harus naik ke halte tinggi,” ujarnya.
