Risky Aritonang Geram, Akses Jalan 4 Desa Di Kecamatan Weleri Rusak Dilintasi Dump Truk Melebihi Tonase Diduga Tak Berijin

Risky aritonang Wakil Rakyat DPRD Kendal, hadiri mediasi dampak lingkungan pengusaha stockpile di wilayah kecamatan Weleri, pada jum’at (14/3/2025) di aula kecamatan Weleri.

JURNALJATENG.ID , KENDAL – Anggota DPRD Kendal Komisi D, Rizky Aritonang geram melihat mobil dump melebihi tonase melintasi wilayah kecamatan jalan di 4 desa diantaranya Desa Penyangkringan,Desa Bumiayu, Desa Sumberagung dan Desa Nawangsari.

“Jalan area tersebut seperti lumpur yang dilintasi kerbau saat hujan, jika musim panas debu bertebrangan, akibat dampak kerusakan aspal diberikan pasir wadas untuk menutupi Jalan yang rusak, ” Hal itu diungkapkan Risky aritonang DPRD kendal, usai mediasi kepada para pihak di aula kecamatan Weleri, pada jum’at (14/3/2025).kepada awak media.

Hadir dalam mediasi diantara perwakilan dari kesbangpol kendal,Dinas lingkungan hidup,Polsek weleri dan koramil weleri beserta para kepala desa di 4 desa yang terdampak juga masyarakat, dan pengusaha stockpile.

Nampak hadir pula wakil rakyat, Sisca Meritania dari komisi C DPRD kendal dan Risky aritonang.

“Kami berharap para pengusaha stockpile atau tempat penyimpanan material yang ada di Kecamatan Weleri tidak main-main terhadap usahanya. Apalagi operasional truk dump milik pengusaha stockpile ini mengakibatkan dampak yang merugikan lingkungan sekitar hingga jalan rusak.

Baca Juga  Pemdes Rejosari, Marahi Pengembang Tak Berijin

“Pengusaha stockpile di Kecamatan Weleri jangan berani main-main terkait usahanya yang banyak merugikan masyarakat. Pelaku usaha harus memikirkan lingkungan dan dampak bagi masyarakat sekitar. Saya siap pasang badan untuk masyarakat Weleri,” Tegasnya.

warga terdampak dan 4 perwakilan kepala desa mediasi terkait dampak lingkungan pengusaha stockphile di aula kecamatan Weleri di falisitasi kesbangpol dan forkopincam.

Risky Aritonang, wakil rakyat asal weleri ini mengaku banyak menerima masukan secara langsung maupun melalui media sosialnya terkait operasional truk dump yang banyak menimbulkan dampak jalan berdebu dan jalan rusak hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Terlebih dalam musyawarah bersama terkuak bahwa usaha stockpile di Kecamatan Weleri belum berijin atau ilegal.

loading...

“Kami merasa risih ketika banyak masyarakat mengadu jalannya rusak akibat dump truck, apalagi saya kelahiran Weleri. Jangan sampai ada perusahaan yang ilegal tidak berijin dan mengakibatkan kerusakan jalan dan dampak lingkungan di empat desa di Weleri,” tegasnya.

Untuk itu dirinya berharap setelah tercapainya kesepakatan bersama, para pengusaha stockpile segera merealisasikan perbaikan jalan yang berada di lingkungan padat penduduk, sebagai akses masyarakat beraktivitas baik sekolah, kerja dan lainnya.

Baca Juga  Video Polisi Dangdutan Di Jatim Diperiksa Propam

“Kalau jalannya kayak jalan kerbau dan sapi, berlumpur gitu sangat beresiko kecelakaan. Mudah-mudahan diskusi tadi dapat menemukan titik terang. Para pengusaha memikirkan masyarakat jangan hanya kepentingan pribadi,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Weleri, Dwi Cahyono Suryo mengungkapkan, setidaknya ada 7 stockpile di Kecamatan Weleri, diantaranya di Desa Bumiayu dan Penyangkringan. Operasional stockpile tersebut berdampak bagi lingkungan sekitar terutama jalan berdebu dan rusak.

“Dari musyawarah tadi Dinas lingkungan hidup menyampaikan Ada 7 stockpile, yang banyak di Desa Bumiayu, sementara mereka belum berijin, satu yang sedang berproses. Tapi mereka sudah melakukan kegiatan operasional. Itu ilegal jadinya, sementara dengan pihak desa tidak ada komunikasi apalagi dengan kecamatan,” Ungkapnya.

Ia berharap pemilik usaha stockpile di Kecamatan Weleri tidak merugikan warga dan lingkungan sekitar. Serta bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan dan fasilitas lainnya.

Baca Juga  Protes Massa Tuntut Keadilan atas Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

“Yang penting kesepakatan dari pemilik stockpile untuk bertanggung jawablah. Harapan warga mereka berusaha, ya menyemprot jalan agar tidak ada debu, kemudian kalau ada lubang ya ditambal dengan material yang sesuai standart,” tegas Camat Weleri.

(JJID/SFK)