Pengusaha Stocpel Kesepakatan dengan Aparat Dan Warga Dilanggar, Aktivitas Diduga Ilegal Terus Berjalan

Warga blokir mobil dumptruk,melakukan aktivitas melintasi jalan rel ganda di desa nawangsari, sabtu (15/3/2025)

JURNALJATENG.ID,KENDAL — Kesepakatan yang telah dibuat bersama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat terkait penghentian aktivitas dump truk yang diduga milik pengusaha stocpel di Desa Bumiayu , Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal,ternyata hanya menjadi dokumen di atas kertas.

Faktanya, hingga hari ini, aktivitas ilegal tersebut masih terus beroperasi, mengabaikan hasil musyawarah yang melibatkan berbagai pihak.

Kepala Desa Nawangsari Ainurrokim merasa kecewa atas aktivitas yang dilakukan hari ini, sudah ada kesepakatan mediasi kemarin Jumat (14/3/2025) ,Namun, meski sudah dilakukan mediasi oleh Forkomcam pengusaha stocpel tetap menjalankan aktivitasnya.

“Kami sudah buat kesepakatan bersama, bahkan dihadiri Kapolsek Weleri, beserta unsur pemerintah desa dan tokoh masyarakat DLH dan Kesbangpol. Tapi ternyata, kesepakatan itu sama sekali tidak digubris oleh pengusaha stocpel” ujar rokhim kepada awak media, Sabtu (15/3/2025).

Baca Juga  Jelang Akhir Tahun, Pemkab Gelar Musik Gilga

Kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat pada jum’at (14/3/2025) antara pemerintah desa, kesbangpol,forkomincam dan perwakilan masyarakat, secara jelas merekomendasikan penghentian total aktivitas sebelum ada perbaikan,Namun kenyataannya, dump truk muatan pasir masih beroperasi seperti biasa.

Warga yang sudah lama resah pun semakin geram. Hari ini melakukan aksi pemblokiran, “Perwakilan pemuda Nawangsari Joko, mengaku kecewa terhadap para pengusaha stockpile yang sudah menyepakati untuk berhenti beroperasi sebelum jalan dibetulkan.“

Jelas-jelas kesepakatan sudah dibuat, tapi buktinya stocpel muatan pasir dengan truk besar melebihi tonase tetap berjalan. Jalan rusak dan berdebu.saya meminta APH dan pemerintah menindak tegas. Untuk apa ada kesepakatan kalau akhirnya pengusaha tetap seenaknya?” kesal J

loading...

Kapolsek Weleri, Agus , AKP Agus Supriyadi saat dikonfirmasi menyesalkan sikap para pengusaha yang mengabaikan kesepakatan yang telah dibuat bersama kemarin.

Baca Juga  Brownis Dan Pukis Berbahan Ganja Berhasil Di Ungkap Polres Jepara Dengan BNN

“Kami sudah berupaya memfasilitasi mediasi agar tidak terjadi konflik sosial di masyarakat. Tapi jika para pengusaha tetap membandel, maka mereka harus siap menghadapi konsekuensi hukum,” tegas Kapolsek.

Kini, warga menunggu langkah konkret aparat untuk menindak pengusaha yang dengan terang-terangan melanggar aturan. Jika hukum tak segera ditegakkan, bukan tidak mungkin kesabaran masyarakat akan habis, dan aksi yang lebih besar bisa terjadi,ujarnya.

Lebih lanjut ,Kami meminta warga masyarakat tetap menjaga kondusifitas kamtibmas dengan baik dan tertib

“Jangan bertindak sendiri dan tetap menyerahkan ke aparat untuk penertibannya , sesuai kesepakatan kita akan panggil dan minta pengusaha untuk bijaksana dan komitmen terhadap kesepakatan yang dibuat, ” Pungkasnya.

Secara terpisah Camat Weleri, Dwi cahyanto secara tegas meneruskan ke Tim Ivestigasi kemarin yang hadir saat musyawarah dengan semua pihak.

Baca Juga  Kapolres Kendal, Berikan Penghargaan 28 Anggota Berprestasi

“Termasuk Ke Ketua Komisi C DPRD Kendal dan Aparat Polsek Weleri mengamankan sementara. Biar mereka turun ke lapangan Untuk ambil tindakan, Pungkasnya.

(JJID/SFK)