Komisi D DPRD Jateng Dorong Percepatan Pembangunan Tol Solo–Yogyakarta, Tinjau Langsung Exit Tol Purwomartani

KUNJUNGAN KERJA : Komisi D saat berada di exit tol di daerah Purwomartani, Sleman.(foto: dok DPRD Jateng)
SLEMAN, JURNAL JATENG.id– Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian serius terhadap keberlanjutan proyek strategis nasional pembangunan Tol Solo–Yogyakarta.
Proyek ini dinilai memiliki peran penting dalam memperlancar konektivitas antarwilayah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebagai bentuk komitmen pengawasan, pada Jumat (19/9/2025) rombongan Komisi D melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau progres pembangunan di sejumlah titik strategis, salah satunya di area exit tol Purwomartani, Kabupaten Sleman.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Joko Purnomo, serta didampingi jajaran dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Cipta Karya Jawa Tengah.

Dalam kunjungan tersebut, Komisi D berkesempatan berdialog langsung dengan pihak pelaksana proyek, yakni PT Jasa Marga, untuk mendapatkan penjelasan teknis dan perkembangan terakhir di lapangan.
Direktur Teknik Jasa Marga, Pepti Wahyono, menjelaskan bahwa proses pembangunan ruas tol yang berada di wilayah Jawa Tengah telah rampung seluruhnya.
Tahapan selanjutnya berfokus pada penyambungan jalur menuju wilayah Yogyakarta.
“Kami tinggal menyelesaikan sambungan dari Solo ke Jogja. Untuk wilayah Jawa Tengah, seluruh pembebasan lahan sudah selesai,” ungkap Pepti.
Ia menambahkan, khusus untuk wilayah DIY, terdapat beberapa titik lahan yang tidak melalui proses pembebasan karena berada di kawasan sultan ground.
Lahan tersebut digunakan dengan sistem sewa jangka panjang melalui kerja sama dengan pihak Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Nilai sewa ini jauh lebih efisien dibandingkan pembelian lahan. Masa sewanya ditetapkan selama 40 tahun.
Ini menjadi solusi yang baik agar pembangunan tidak terkendala urusan lahan,” jelasnya.
Proyek tol Solo–Yogyakarta ini memiliki nilai investasi mencapai Rp27 triliun, dikerjakan oleh konsorsium PT Adhi Karya dan PT Jasa Marga.
Pembangunan direncanakan selesai seluruhnya pada tahun 2028, sementara Gerbang Tol Purwomartani ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Lebaran 2026.

Joko Purnomo menilai, pembangunan tol ini akan menjadi infrastruktur vital yang membuka akses ekonomi baru bagi masyarakat di koridor Solo–Klaten– Yogyakarta.
Keberadaan tol juga diharapkan mampu mempercepat distribusi barang dan jasa, serta memperkuat daya saing sektor pariwisata di kedua provinsi.
“Proyek ini bukan sekadar jalan penghubung antarkota, tetapi juga jalur penggerak ekonomi baru bagi masyarakat di sepanjang lintasan.
Karena itu, kami dari Komisi D akan terus memantau agar pengerjaan berjalan sesuai target,” tegas Joko.
Meski begitu, ia menyadari bahwa dari sisi bisnis, proyek jalan tol membutuhkan waktu untuk mencapai titik impas.
Berdasarkan laporan dari pengelola, dalam lima tahun pertama operasional, bisnis tol biasanya belum menghasilkan keuntungan.
Namun, manfaat sosial dan ekonomi yang ditimbulkan jauh lebih besar dalam jangka panjang.
“Kami memahami bahwa pembangunan infrastruktur seperti ini adalah investasi jangka panjang. Karena itu, keberlanjutan proyek dan manfaat bagi masyarakat menjadi prioritas utama,” tambahnya.
Di akhir kunjungan, rombongan Komisi D menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proyek-proyek strategis di Jawa Tengah agar berjalan tepat waktu dan sesuai dengan kaidah teknis.
Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta diharapkan terus terjalin kuat demi kelancaran pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkeadilan.