Sosok Vyanisty Peninggal Pesan, Kibus Ada, Mati Kalian Bang, Pembakar Alphard Via Vallen
jurnaljateng.id, Nama Pije pria 41 tahun, yang beralamat di Jalan Pabrik Tenun, Lingkungan V, Kecamatan Medan Petisah, Medan. Ia meninggalkan alamat tersebut bersama keluarganya dengan menjual rumahnya sekitar tahun 2018 adalah seorang Vyanisty. Kini ditetapkan menjadi tersangka dalam peristiwa pembakaran mobil Toyota Alphard milik artis Via Vallen.
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Rabu (1/7/2020). Dari hasil olah TKP, pemeriksaan terhadap beberapa saksi, rekaman CCTV, dan keterangan Pije sendiri, polisi mendapat petunjuk kuat Pije adalah pelakunya. Dengan ditetapkanya sebagai tersangka penanganan perkara dinaikan menjadi penyidikan.
“Penanganan perkara ini sudah kita naikkan ke penyidikan. Yang bersangkutan sudah ditetapkan jadi tersangka,” kata Sumardji
Pije dijerat pasal 187 ayat 1 KUHP tentang pembakaran. Tetapi polisi masih mendalami kasus ini, tentang motif pembakaran, dan sejauh ini masih mengarah ke sakit hati.
Pije seorang Vyanisty, sakit hati yang dirasakan bukan diarahkan ke Via Vallen, tapi ke seseorang yang sempat menemuinya ketika dia berusaha menemui Via Vallen di rumahnya.
Dua kali kerumah Via Vallen, tapi tidak ketemu Via Vallen lansung. Hanya di temui seseorang. Dia mengaku tersingung lantaran perkataan orang yang menemui tidak enak di dengar.
“Seperti menyebut kotor, lusuh dan sebagainya. Itu pengakuan pelaku,” ungkap kapolres.
Dia kemudian datang lagi ke rumah Via Vallen dini hari. Kemudian membakar mobil mewah milik Via Vallen yang terparkir di samping rumah.
Menurut pengakuan pelaku, meski ada bukti botol berisi bensin, pelaku mengaku tidak merencanakannya, aksi itu secara spontan.
Polisi juga menyita sejumlah benda yang diduga terkait dengan mistis, salah satu benda yang disita dari tangan pelaku adalah jenglot. Jenglot ditemukan dalam tas yang dipakai tersangka. Selain jenglot adalah bambu kuning yang dipercaya bertuah dan alat perdukunan lain.
Menurut Istri Adam Suseno, yang juga berprofesi sebagai pedangdut Inul Daratista, dulu juga sering megalami hal seperti itu, tiba-tiba diatas panggung suara hilang. Tidak bisa nyanyi, tiba-tiba beberapa hari muntah darah setelah periksa ke rumah sakit ternyata tidak ada apa-apa. Semuanya menurut dia dianggap normal.
Dia juga berharap dengan kejadian belakangan ini, Via Vallen diberikan perlindungan oleh Sang Maha Kuasa. Sehingga, kejadian di dunia perdangdutan yang dianggapnya sadis, tak lagi menimpa penyanyi pelantun lagu sayang ini.
Sebelum aksi pembakaran tersangka meninggalkan pesan “Kibus Ada, Ada gk ksh hak ku, Pije Persa 97, Pije 97, mati kalian bang” yang ada tembok samping bagian depan rumah yang berada di sudut tikungan dekat tanggul lumpur lapindo tersebut.
Tulisan pesan yang ada di tembok mirip seperti sebuah mantra. Kibus atau Gecor dalam kamus bahasa Medan berarti besar mulut atau tidak bisa menyimpan rahasia
Tulisan tersebut kemungkinan besar merujuk ke seseorang yang bermulut besar atau tidak bisa menyimpan rahasia. Pelaku diduga kesal dengan tidak menerima haknya. Pije merujuk nama pelaku. (JJID)