Perkuat Kredit, Bank Jateng Diminta Pantau Usaha dan Daya Beli Masyarakat
YOGYAKARTA, JurnalJateng.id – Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan pemantauan kinerja BUMD keuangan dengan mengunjungi Kantor Bank Jateng Cabang Yogyakarta pada Jumat (25/10/2024).
Dalam kunjungan tersebut, diskusi mendalam dilakukan terkait capaian, tantangan, serta peluang Bank Jateng di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan perubahan daya beli masyarakat.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Yogyakarta, Sambu Darta Gautama, menyampaikan bahwa kinerja cabang Yogyakarta telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa periode terakhir.
“Kinerja kami menunjukkan perkembangan luar biasa dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ini merupakan bukti dedikasi seluruh tim dalam mencapai target-target strategis,” ungkap Sambu, seraya memberikan apresiasi kepada karyawan yang terus bekerja keras dalam menghadapi tantangan.
Pujian serupa disampaikan oleh Pemimpin Bank Jateng Cabang Magelang, Windarti Puspito, yang turut hadir dalam diskusi tersebut. “Kinerja BPD di Magelang menunjukkan hasil yang sangat baik.
Harapannya, kami dapat terus berkontribusi positif bagi perekonomian di Jawa Tengah melalui kolaborasi dan inovasi,” ujarnya.
Windarti juga menambahkan bahwa sinergi antar cabang dan upaya inovatif di sektor perbankan dapat membantu Bank Jateng dalam mencapai misi menjadi mitra keuangan yang andal bagi masyarakat.
Data terbaru dari Bank Jateng Cabang Yogyakarta menunjukkan bahwa laba yang diperoleh mencapai 135% dari target pada September 2024. Portofolio kredit produktif di cabang tersebut mencapai Rp 306,2 miliar, atau sekitar 84,2% dari total kredit yang diberikan, sementara sisa Rp 57,1 miliar dialokasikan untuk kredit konsumsi.
Capaian ini menjadi pencerminan strategi yang tepat dalam mengelola kredit produktif dan konsumtif.
Selain itu, penanganan kredit bermasalah (NPL) juga menunjukkan tren perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Anton Lami, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian tersebut.
Ia berharap Bank Jateng Cabang Yogyakarta dapat menarik lebih banyak nasabah, khususnya masyarakat asal Jawa Tengah yang berdomisili di wilayah DIY.
“Potensi nasabah di DIY cukup besar, terutama dari kalangan masyarakat Jawa Tengah. Kami berharap Bank Jateng mampu memaksimalkan potensi ini dengan memberikan pelayanan yang baik dan produk yang kompetitif,” ujar Anton.
Dalam diskusi tersebut, beberapa anggota Komisi C juga mengangkat isu terkait kondisi ekonomi saat ini.
Anggota Komisi C, Asrar, menyoroti penurunan daya beli masyarakat yang berpotensi memengaruhi permintaan kredit.
Menurutnya, penurunan daya beli perlu diantisipasi oleh Bank Jateng agar tetap dapat mempertahankan pertumbuhan kredit.
Sementara itu, Ulil Absor, anggota lain, menekankan pentingnya Bank Jateng memperluas segmen pasar kredit untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha kecil dan menengah.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Sambu menjelaskan bahwa Bank Jateng telah menawarkan kredit dengan bunga ringan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan masyarakat.
Kredit ini mencakup berbagai sektor, termasuk UMKM, pembelian rumah, dan kendaraan, dengan plafon hingga Rp 5 miliar.
“Kami berupaya menghadirkan produk yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mereka dapat lebih mudah mengakses pembiayaan,” jelasnya.
Sebagai penutup, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Siti Rosidah, menyampaikan pentingnya penguatan layanan digital dalam operasional Bank Jateng.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi seperti m-Banking, media sosial, serta langkah-langkah antisipatif terhadap potensi peretasan harus menjadi prioritas.
“Layanan digital yang kuat akan membantu Bank Jateng dalam menarik lebih banyak nasabah, terutama generasi muda yang lebih memilih kemudahan transaksi melalui ponsel,” kata Siti.
Ia juga menekankan bahwa dengan keamanan digital yang terjamin, kepercayaan nasabah akan semakin meningkat