Bupati Demak : Yang Utama Kesehatan Tapi Perekonomian Jangan Berhenti

DEMAK, jurnaljateng.id, Pandemi Covid-19 sempat membuat semua tempat hiburan ditutup, tak terkecuali wahana pasar malam. Setelah selama 7 bulan tidak beroperasi, kini wahana tersebut kembali hadir. Wahana hiburan pasar malam menjadi alternatif hiburan yang diminati warga karena harga relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat, terutama masyarakat kalangan bawah.

Hasil pantauan awak media jurnaljateng.id Simulasi Pasar malam yang berada di Lapangan Pancasila Gajah Demak telah ditinjau Bupati Demak MH Natsir dan Forkompimda Kabupaten Demak, Kamis (17/9/2020) siang untuk memastikan kesiapan dalam simulasi hiburan pasar malam tersebut.

Mulai menjelang pukul 7 malam cukup banyak pengunjung yang datang. Para pengunjung mentaati protokol kesehatan untuk cuci tangan ditempat yang telah di sediakan pengelola sebelum pintu masuk arena, pakai masker dan juga jaga jarak.

Yang tidak mengenakan masker dilarang masuk lokasi pasar malam. Pihak pengelola menyediakan masker bagi para pengunjung yang tidak membawa dan harus dikenakan sebelum memasuki arena lokasi pasar malam.

Bupati Demak HM Natsir mengatakan, tujuan yang utama adalah tetap hidup sehat tetapi kalau di kencengi hanya sehat saja tidak bisa makan maka akan rapuh juga. Maka dilakukan ujicoba pada UMKM dan pelaku-pelaku usaha tetap bisa melakukan kegiatan usahanya dan ekonomi berjalan sehingga pola hidup sehat juga berjalan.

“Ini simulasi dulu, tapi kalau ternyata pada perjalanan kok tidak sesuai dengan rencana ya kita tutup,” terang Natsir.

Bupati menyarankan agar beberapa permainan ditingkatkan protokol kesehatannya “Misalnya bianglala yang biasanya ditempati oleh empat orang sekarang cukup dua, biasanya masuk sembarangan, ini harus kita atur masuknya,” jelasnya.

loading...
Baca Juga  Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi; 3 Pilar mewakili Negara

Dalam pelaksanaan kegiatan simulasi ini akan tetap di pantau dari berbagai unsur, dari TNI-Polri akan membantu memantau bagaimana pelaksanaan.

“Kalau nanti pelaksanaanya tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan dulu ya sudah kita tutup lagi, karena apa yang penting kita sehat dulu,” tegas Bupati Natsir.

Rencananya simulasi tiap minggu ada evaluasi, kalau bagus hasil evaluasinya maka simulasi bisa di teruskan hingga tiga minggu.

Untuk mengantisipasi masa yang membludak nantinya, dari depan sebelum masuk lokasi sudah di batasi, tidak boleh ada masa lebih, nantinya ada anggota TNI-Polri yang menunggu untuk mengendalikan pengunjung.

Jika terjadi penumpukan masa yang tidak bisa masuk ke arena pasar malam dan masih di luar, maka pihak TNI-Polri akan membubarkan biar tidak terjadi penumpukan dan kerumunan masa yang rawan terjadi penyebaran Covid-19.

“Pokoknya nggak sampai berkerumun, bisa antri, tetep berjalan tapi antri,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang berbeda bupati meminta untuk menyiapkan disinfektan di masing-masing stand. Terutama untuk wahana permainan harus ada petugas khusus yang membersihan wahana tiap habis digunakan dengan menggunakan disinfektan.

Dandim 0716/Demak Letkol Arh Mohamad Ufiz menambahkan, tenaga medis harus disiapkan untuk mengantisipasi jika ada yang terinfeksi, kemudian kekurangan oksigen tiba-tiba jatuh mendadak ada tenaga medis yang bisa langsung menangani.

Baca Juga  Wartawan Kendal,Tandai Jalan Berlubang Cegah Laka

Selain Dandim, Kapolres Demak AKBP Andhika Bayu Adhitama juga menyampaikan arahan yang perlu diperhatikan setelah melakukan evaluasi persiapan simulasi pelaksanaan hiburan pasar malam. Kapolres menekankan pada peningkatan keamanan protokol kesehatan.

“Hal-hal yang tidak kita inginkan bisa dihindarkan, sehingga penyebaran virus
atau penularan virus Covid itu bisa terhindarkan dengan melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat dilokasi atau tempat kegiatan yang ada dipasar malam,” jelas Andhika.

Tambahnya, konsistensi dan komitmen dalam melaksanakan protokol kesehatan harus di jalankan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai menjalankan protokol kesehatan itu hanya formalitas seperti apa yang biasa di lakukan selama ini. Sarana dan prasarana sudah dipersiapkan tapi pelaksanaanya tidak dilaksanakan dengan baik.

“Yang pasti wajib adalah menggunakan masker selama berada di lokasi,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Diana Ria Enterprise yang juga sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah Persatuan pengusaha Pasar Malam Indonesia DPD P3MI mengatakan bahwa dampak Covid-19 yang dialami para pelaku usaha Pasar malam dan UMKM sangat terasa.

“Dengan adanya skema protokol kesehatan, kita siapkan, coba kita mulai dari Demak di Lapangan Pancasila Gajah ini, tadi dari tinjauan Forkompimda bagaimana persiapan protokol kesehatan dilokasi pasar rakyat ini,” tuturnya.

Dia juga menyatakan bahwa Bupati secara langsung tidak mengijinkan, karena roda perekonomian memang perlu dan penting serta pedagang yang ada di pasar malam banyak dari menengah kebawah yang berada dalam binaan P3MI. Dimana P3MI mengusahakan untuk membangkitkan dan menghidupkan pasar malam dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dalam pelaksanaanya saat pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga  H-5 Idul Fitri, situasi arus Musik Wilayah Kab. Semarang masih Sepi

Untuk masyarakat, pihak pengelola pasar malam akan memberikan himbauan-himbuan melalui selebaran-selebaran, spanduk dan balliho untuk mentaati protokol kesehatan.

Hasil dari inspeksi yang dilakukan bupati dan para pemangku kebijakan Forkompimda, diungkapkan pengelola pasar malam, bahwa dari inpeksi yang dilakukan memberikan apresiasi tetapi tetap masih ada kekurangan-kekurangan dilapangan yang harus dibenahi. Selama satu minggu akan diadakan evaluasi dan penilaian, apa yang di praktekan sudah sesuai apa belum. Nilai yang diberikan Dandim 0716/Demak saat melihat persiapan simulasi adalah delapan kurang.

“Karyawan yang menjalankan wahana permainan sekitar ada 40 personil, sementara pedagang ada 50 stand, untuk masuknya gratis, hanya naik-naiknya saja yang di tiket” pungkasnya.




(YANA/JJID)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.