Jika Menganggap Covid-19 Hoax, Ini Yang Akan Terjadi
jurnaljateng.id, Apakah Anda percaya bahwa Covid-19 memang betul-betul ada atau sebuah berita Hoax yang di rekayasa negara-negara maju untuk kepentingan negaranya.
Nah, seorang lelaki berusia 30 tahun di San Antonio, Texas yang baru-baru ini menghadiri “pesta Covid-19” karena dia yakin kalau virus itu adalah sebuah rekayasa, saat ini dia sudah mati.
Dia dikabarkan, dia memberi tahu perawat yang merawatnya sebelum meninggal di Rumah Sakit Methodist di San Antonio
“Mungkin saya membuat kesalahan. Saya berpikir ini adalah tipuan, teryata tidak,” ungkapnya.
Jane Appleby, Kepala Petugas Medis untuk Rumah Sakit Methodist dan Rumah Sakit Anak-Anak Methodist, mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa pria tersebut telah menghadiri pertemuan dengan seorang yang terinfeksi Covid-19 untuk meyakinkan apakah virus corona itu ada atau tidak. Dia ingin melihat dan membuktikan apakah dia akan terinfeksi setelah menghadiri acara tersebut.
Appleby mengkisahkan hal tersebut sebagai peringatan kepada orang lain di seluruh AS, di mana kasus coronavirus melonjak di sebagian besar negara bagian.
Ada juga laporan di Tuscaloosa, Alabama tentang penyelenggaraan pesta Covid di Universitas, dengan para siswa yang berlomba juga melihat siapa yang dapat tetrinfeksi Covid-19 terlebih dahulu. Penyelenggara sengaja mengundang orang-orang yang terinfeksi Covid-19, uang dimasukkan ke dalam panci, dan siapa pun yang terjangkit virus pertama akan memenangkan panci yang berisi uang tersebut.
Texas mencatat 8.332 kasus baru pada hari Sabtu, menurut data dari New York Times. Di Texas, ada lebih dari 3.200 kematian dengan lebih dari 258.000 kasus.
Dasar pemikiran penyelengaraan pesta Covid-19, memiliki kesamaan dengan konsep “Pesta cacar air”, dimana orang yang terjangkit akan timbul sistim kekebalan tubuhnya dan sembuh. Jika terjangkit virus yang sama maka sistem kekebalan tubuh secara otomatis akan menangkalnya. Jika hal itu dilakukan terhadap Covid-19, tingkat resiko yang diakibatkan sangat tinggi, hingga sampai kematian kepada orang yang melakukanya.
CDC telah memperingatkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 tidak boleh menghadiri pesta atau berkerumun. Setiap orang yang tidak melakukan protokol kesehatan secara ketat maka kemungkinan tertular sangat besar.
Pembicaraan jarak dekat dengan lawa bicara juga sangat rentan terhadap penularan, karena melalui butiran cairan yang melayang di udara (aerosol) virus ini mampu bertahan hingga 3 jam.
Jadi seberapa besar Anda menghargai hidup Anda dan keluarga?
Menghadiri pesta dan berkumpu di kerumunan akan meningkatkan resiko penyebaran dan penularan terhadap Covid-19 dengan konskuensi yang tidak bisa di prediksi.
Prediksi terburuk adalah risiko kematian adalah satu konsekuensi yang harus benar-benar anda pikirkan. (FRBS/JJID)
Hello there, just became alert to your blog through Google, and
found that it is truly informative. I’m gonna watch out for brussels.
I’ll be grateful if you continue this in future.
Many people will be benefited from your writing. Cheers!
I like this blog it’s a master piece! Glad I noticed
this on google.!