DPRD Jateng Tinjau Aset di Jakarta untuk Optimalkan PAD

JURNAL JATENG.id – Untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset dalam memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD), Komisi C DPRD Jawa Tengah melakukan peninjauan terhadap aset milik Pemprov Jateng di Jakarta.

Kunjungan yang dipimpin Sekretaris Komisi C, Anton Lami Suhadi, pada Senin (3/11/), menyasar Badan Penghubung (Banhub) Provinsi Jateng di Jakarta.

Peninjauan tersebut bertujuan mengkaji potensi penguatan PAD dari aset-aset yang dimiliki, khususnya wisma dan anjungan.

Rombongan diterima Kepala Subbidang Pelayanan, Hubungan Antar Lembaga & Masyarakat Banhub Provinsi Jateng, Risturino, beserta jajarannya.

Pada kesempatan itu, Komisi C memfokuskan evaluasi pada pemasukan tiga wisma dan satu anjungan di TMII dari Januari hingga Oktober 2025.

Anton menjelaskan bahwa Wisma Darmawangsa, Prapanca, Samarinda, serta Anjungan Jateng di TMII memiliki target pendapatan yang harus dicapai untuk mendukung PAD.

loading...
Baca Juga  Sosialisasi Pendaftaran Tanah Ulayat di Sumatera Barat, Menteri Nusron: Negara Hadir Lindungi Hak Masyarakat Hukum Adat

Namun, menurut Risturino, realisasi pendapatan dari wisma secara keseluruhan belum menggembirakan.

Meskipun tarif sewa kamar relatif murah, sekitar Rp259.000–Rp275.000 per orang per malam dengan fasilitas makan tiga kali, tingkat hunian masih rendah.

Keramaian hanya terjadi pada akhir pekan atau saat ada agenda daerah di Jakarta, sementara hari-hari lainnya cenderung sepi.

Tarif sewa yang terlalu murah untuk ukuran Ibu Kota menjadi salah satu isu utama.

Karena itu, peninjauan tarif dinilai perlu dilakukan.

Anggota Komisi C, Asrar, menekankan pentingnya peningkatan okupansi hingga 60%–70% setiap bulan agar kontribusi PAD lebih signifikan.

Baca Juga  Hendi Janji Benahi Tata Kelola Pupuk untuk Petani Jateng

Menanggapi rencana kenaikan tarif, Anton menegaskan bahwa peningkatan harga harus diikuti perbaikan fasilitas dan standar pelayanan.

Ia mengingatkan bahwa fungsi wisma tidak hanya komersial, tetapi juga harus memberikan kenyamanan bagi Warga Jateng yang menginap.

Senada, anggota Komisi C lainnya, RR Maria Pangesti, menyoroti perlunya peningkatan fasilitas kamar serta perbaikan klasifikasi nama kamar.

Ia menilai istilah “Semi VIP” terkesan kurang positif dan menyarankan menggantinya dengan nama yang lebih menarik seperti “Deluxe” atau “Superior.”

Di akhir kunjungan, Anton merangkum tiga poin utama yang harus segera ditindaklanjuti Banhub, yakni perbaikan fasilitas, penyesuaian tarif sewa, serta pembaruan branding wisma agar menjadi pilihan utama bagi Warga Jateng.

Baca Juga  KERETA API CUT MEUTIA: MODA TRANSPORTASI TERJANGKAU DI PROVINSI ACEH