Kado Eksnapiter Di Ultah Ganjar Sekaligus Hari Sumpah Pemuda
JURNALJATENG.ID, SEMARANG – Bertepatan dengan hari sumpah pemuda 28 Oktober, Ulang Tahun (Ultah) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ke-52 mendapat Kado Bendera Merah Putih yang dijahit sendiri dari para mantan narapidana teroris (napiter) dan juga pesan.
Eksnapiter dari Kota Semarang Sri Pujimulyo Siswanto, berpesan kepada pemuda untuk tidak terhasut dengan informasi yang bertentangan dengan agama, dan bangsa.
Salah satunya adalah eksnapiter Sri Pujimulyo Siswanto yang berasal dari Kota Semarang. Puji mantan teroris juga pernah menyembunyikan Nordin M Top dan Dr Azhari. berpesan pada semua pemuda agar tidak terhasut oleh informasi-informasi yang bertentangan dengan bangsa dan agama.
“Agar tidak mudah menerima informasi atau berita yang belum jelas, terkait dengan permasalahan yang bersinggungan dengan masalah keagamaan,” katanya
Dia juga berpesan, kalau ingin mendapatkan informasi berkaitan dengan agama agar langsung dari ahlinya, jangan menutup diri dan selalu berusaha untuk melakukan aktifitas yang bersifat membangun komunikasi.
“Agar tidak mudah terhasut atau terprovokasi kepada hal-hal yang melawan pemerintah,” jelas pria yang juga pernah menyembunyikan mantan tokoh teroris Abu Tholut lebih lanjut.
Dalam kesempatan tersebut Sri Pujimulyo Siswanto ditemani eksnapiter lain dari Solo Raya, yakni, Paimin dari Sragen, Joko Tri Hatmanto dari Sukoharjo, dan Surono dari Karanganyar.
Dalam kesempatan yang sama, Paimin juga mengatakan, dia pernah terjerat kasus dengan menjadi bagian dari aksi terorisme. Maka dari itu di Hari Sumpah Pemuda ini ia mengajak pemuda agar tidak terbawa arus sepertinya.
“Jangan sampai melakukan perbuatan radikal seperti apa yang sudah saya lakukan,” kata Paimin.
Mantan teroris yang meracuni polisi di Kemayoran ini juga mengucapkan ulang tahun kepada Ganjar.
Gubernur Ganjar Pranowo menyambut gembira kedatangan eksnapiter yang sudah sadar dengan apa yang mereka lakukan adalah salah. Mereka juga diharapkan menjadi jubir dalam mengampanyekan bagaimana berbangsa. Cukup menceritakan pengalamanya dengan orang lain agar tidak di tiru.
(HEND/JJID)