Ketua Komisi B DPRD Dorong Penguatan Akses Permodalan bagi UMKM Semarang

SEMARANG, JURNAL JATENG.id-Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo, menghadiri kegiatan Sosialisasi Akses Permodalan bagi Pelaku UMKM yang diselenggarakan di Aula Kantor Kecamatan Semarang Selatan pada Selasa (22/4).

Acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengenai akses pembiayaan melalui BPR BKK, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Semarang.

Dalam sambutannya, Joko Widodo menyampaikan bahwa kemajuan UMKM merupakan pilar penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

“Melalui sosialisasi ini, kami berharap pelaku usaha makin menyadari pentingnya akses permodalan yang mudah, terjangkau, dan aman,” ujarnya.

Baca Juga  Komisi D Silpa Turun Tak Sesuai Target Nota Keuangan di Raperda LPJ Bupati

Ia menambahkan, dukungan dari BPR BKK sebagai mitra strategis diharapkan mampu membuka kesempatan yang lebih luas bagi pelaku UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar.

Pemerintah Kota bersama DPRD, menurutnya, berkomitmen memberikan dukungan nyata agar UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi penggerak ekonomi lokal.

Lebih lanjut, Joko menekankan bahwa ketersediaan modal usaha yang memadai sangat krusial dalam meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jangkauan pasar, serta mendorong inovasi.

loading...

Tanpa dukungan permodalan yang kuat, banyak UMKM akan kesulitan bertahan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.

Baca Juga  Bupati Kendal, Meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber

Anggota DPRD dari Fraksi PKS ini juga mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk memperkuat regulasi dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan UMKM secara menyeluruh.

“Dukungan tidak hanya diperlukan dalam hal permodalan, tetapi juga pembinaan, pelatihan, serta akses terhadap teknologi digital dan pasar daring,” tambahnya.

Ia berharap sinergi antara legislatif, eksekutif, dan BUMD seperti BPR BKK dapat menciptakan ekosistem usaha yang kondusif, memperkecil kesenjangan akses modal, serta meningkatkan daya saing produk lokal demi kemajuan ekonomi Kota Semarang.