PKB Kota Semarang Minta Pemkot Perhatikan Nasib Warga Lansia

JURNALJATENG.ID, SEMARANGFraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang memperhatikan nasib warga lanjut usia (lansia). Khususnya lansia yang terkena dampak ekonomi maupun dampak sosial dari pandemi virus corona.

Lebih-lebih dengan diterapkannya Peraturan Walikota Nomor 1 Tahun 2021 yang memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara ketat pada 11 hingga 25 Januari 2021.

Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Semarang HM Rohaini mengatakan, warga lansia tersebut perlu mendapat layanan yang bersifat antisipatif. Yaitu diberi bantuan tambahan gizi dan pelayanan psikis.

“Dengan diperketatnya PPKM, warga lansia menjadi semakin rentan kesehatannya. Mereka perlu diperhatikan,” tutur anggota Komisi D ini di kantor DPRD Kota Semarang, Kamis, (14/1/2021).

Pemerintah Kota Semarang, terang Rohaini, telah menolong warga yang terpapar virus corona. Berupa pengobatan gratis, karantina dengaan layanan medis, termasuk di rumah dinas Walikota. Juga telah membantu bahan makanan pokok maupun Bantuan Sumbangan Tunai (BST).

Baca Juga  Medan Berat, Satgas Yonif 312/KH Tetap Amankan Perbatasan

Rohaini mengungkapkan, warga berusia lebih dari 50 tahun, yang disebut sebagai lansia, beresiko paling tinggi dalam masa pandemi. Kepada mereka tidak cukup diminta menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, dan dihimbau keras tidak keluar rumah.

Langkah terbaik adalah ditingkatkan potensi kesehatannya, diperkuat kekebalan tubuhnya (imunitasnya), dengan gerakan gemar olahraga, rajin berjemur di bawah terik matahari pagi, dan diberi bantuan makanan bergizi,” papar Rohaeni.

loading...

“Pemerintah sudah sering memberi makanan tambahan untuk anak-anak. Program perbaikan gizi ini perlu diberikan pula untuk para lansia,” tuturnya.

Baca Juga  Pemkab Kendal Bangun Infrastruktur Jalan Sepanjang 18,215 km Dibeberapa wilayah

Langkah tersebut, lanjutnya, sangat sesuai dengan prinsip kesehatan universal. Yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati.

“Kita tahu, mengobati ketika sudah sakit itu menguras energi, biaya, dan tidak bisa mengembalikan kepada kondisi semula. Kesehatan itu mahal harganya. Maka yang terbaik adalah mencegah,” terang anggota dewan yang biasa memberi mauidhoh hasanah ini.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan kecamatan Tembalang dan Candisari ini menjelaskan, memberi tambahan makanan bergizi adalah tindakan mengurangi resiko bagi para warga lansia. Maka ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat berpartisipasi.

“Saya mengundang partisipasi semua pihak untuk merespon usulan ini. Lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan perlu ikut terlibat dalam pelayanan kepada warga lansia. Mari bergandeng tangan saling menolong sesama,” pungkas Rohaeni

Baca Juga  Tinjau Vaksinasi di Surakarta, Kapolri: Masyarakat Semua Terlihat Antusias

(YDWG/JJID)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.